google.com, pub-1667435221098212, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Filosofi dan Sejarah Kung Pao Chicken

Filosofi dan Sejarah Kung Pao Chicken

Kung Pao Chicken bukan sekadar tumisan ayam biasa; ia adalah simbol dari sejarah birokrasi Tiongkok kuno. Nama hidangan ini diambil dari gelar Ding Baozhen (1820–1886), seorang pejabat Dinasti Qing yang menjabat sebagai Gubernur Provinsi Sichuan. Gelarnya adalah Taizi Shaobao, yang sering disebut sebagai Gongbao (Penjaga Istana).

Legenda mengatakan bahwa Ding Baozhen sangat menyukai hidangan ayam pedas dengan kacang. Setelah ia meninggal, masyarakat setempat menamai hidangan tersebut “Gong Bao Ji Ding” untuk menghormati jasanya. Meskipun sempat dilarang selama Revolusi Kebudayaan karena asosiasinya dengan sistem kekaisaran, hidangan ini tetap bertahan dan menjadi ikon global masakan Sichuan.

Komposisi Otentik: Keseimbangan Rasa

Dalam versi otentik yang Anda nikmati di Shanghai tersebut, terdapat beberapa elemen kunci yang membedakannya dari versi “Westernized”:

  • Ayam (Ji Ding): Potongan dada atau paha ayam yang dimarinasi dengan arak beras dan kecap, lalu ditumis cepat untuk menjaga kelembapan daging.

  • Cabai Kering dan Lada Sichuan: Bahan ini menciptakan sensasi málà—kombinasi antara pedas membakar (la) dan sensasi mati rasa atau getir di lidah (ma) yang berasal dari lada Sichuan.

  • Kacang Tanah: Memberikan tekstur renyah yang kontras dengan kelembutan daging ayam.

  • Daun Bawang (Scallions): Seperti terlihat di foto, penggunaan bagian putih daun bawang yang dipotong melingkar tebal adalah ciri khas Sichuan yang memberikan aroma manis dan segar saat digigit.

Profil Rasa “Little Sweet, Little Sour”

Berbeda dengan anggapan umum bahwa masakan Sichuan hanya tentang rasa pedas, Kung Pao Chicken yang otentik dikenal memiliki profil rasa “Lychee Flavor” (lizhi wei). Ini adalah teknik memasak di mana nashcafetogo.com perpaduan cuka hitam (Chinkiang vinegar), gula, dan kecap asin menciptakan keseimbangan rasa asam-manis yang halus, menyerupai keseimbangan rasa pada buah leci, namun tetap memiliki tendangan pedas di akhir.

Perbedaan Regional dan Adaptasi

Meskipun Anda menemukannya di Shanghai, pengakuan dari kolega asal Sichuan Anda mengonfirmasi bahwa teknik stir-fry yang digunakan tetap menjaga integritas tradisional. Di luar Tiongkok, hidangan ini sering dimodifikasi dengan penambahan paprika, wortel, atau brokoli. Namun, versi asli yang “murni” seperti dalam foto biasanya hanya fokus pada interaksi antara ayam, kacang, cabai, dan daun bawang.

Apakah Anda ingin saya mencarikan resep otentik yang menggunakan teknik málà tradisional agar Anda bisa mencoba membuatnya di rumah?

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *